
SELAMAT DATANG DI PONDOK PESANTREN VILLA TAHFIZH HIMMATUL QURAN MALINO

SELAMAT DATANG DI PONDOK PESANTREN VILLA TAHFIZH HIMMATUL QURAN MALINO

Sambutan Pimpinan :
Villa Tahfizh Himmatul Quran adalah lembaga pendidikan pesantren Al-Qur'an yang berikhtiar melahirkan generasi Al-Qur'an yang berakhlak mulia dan beraqidah shohihah. Generasi Al-Qur'an yang berpadu pada dirinya kepribadian dengan 3 kompetensi utama yaitu:Afektif (ruhiyah), Kognitif ( kecerdasan) dan Psikomotorik (ketrampilan dan skill). Ikhtiar itu adalah upaya maksimal yang dilakukan oleh Villa Tahfizh Himmatul Quran dalam meramu dan menerapkan proses pembelajaran dan pembinaan agar melahirkan pribadi santri yang berakhlak, cerdas dan terampil sebagai peserta didik.
Ir. H Muhammad Taufan Djafry, Lc., M.H.I
ARTIKEL

Adab Terhadap Guru & Orang Tua
Di tengah kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi, banyak nilai-nilai luhur yang mulai pudar. Salah satunya adalah adab terhadap guru dan orang tua. Dua sosok yang seharusnya paling kita setelah Allah dan Rasul-Nya. Modern membawa kita kepada kemudahan, tapi juga sebagian anak muda kehilangan rasa hormat dan sopan santun.
Perlu kita ketahui bahwa adab dalam islam ditempatkan di posisi yang sangat tinggi. Adab kepada orang tua berartu taat, lembut dalam berbicara, dan tak lupa berbuat baik pada mereka. Sedangkan kepada guru, para ulama banyak mencontohkan penghormatan kepada guru-guru mereka. Diantaranya, menyapa dengan sopan, mendengarkan edngan penuh perhatian dan tidak membantah.
Di zaman modern, perubahan gaya hiduo membuat sebagian orang kehilangan beberapa nilai-nilai adab. Kemajuan teknologi memang sangat memudahkan belajar, tapi juga memberikan tantangan yang sangat besar terhadap akhlak.
Kini, banyak anak yang berbicara kepada orang tuanya dengan nada tinggi atau menjawab seadanya. Adapula siswa yang menyepelekan guru, menganggap dia lebih pintar, menganggap semuanya bisa dipelajari dengan mudah melalui internet.
Rasa hormat mulai menjadi asing. Kata “terima kasih” dan “maaf” sudah jarang sekali terdengar. Bahkan sekedar menatap wajah guru dan orang tua dengan lembut pun sudah mulai menghilang. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ "لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ." رواه الترمذي (1920)
“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak orang alim di antara kami.” (HR. Tirmidzi no. 1920)
Hadis ini menjadi pengingat bahwa adab adalah bagian dari keimanan. Seseorang tidak bisa disebut beriman sempurna bila lisannya kasar kepada orang tua, atau sikapnya keras kepada guru.
Lantas bagaimana menjaga adab di tengah dunia medern ini?
Yang pertama, sadari bahwa teknologi itu hanya sebuah alat bukan pengganti adab.
Mengirim pesan kepada guru tidak boleh dengan bahasa singkat yang dingin seperti “ok” atau “ya”, tapi dengan kalimat sopan seperti “Baik, Ustadz, terima kasih atas arahannya.” Begitu pula kepada orang tua, berbicaralah dengan lembut, bahkan ketika tidak sependapat.
Yang kedua, sadari bahwa tegnologi itu hanya untuk mempermudah hidup bukan pengganti hidup.
Maksudnya adalah kita tidak boleh terus-terusan berpaut pada teknologi saja, menganggap tidak bisa hidup kalau tidak ada teknologi. Sehingga kita mengabaikan etika terhadap orang tua dan guru dalam keseharian kita.
Dan yang ketiga, ketahui bahwa dengan menggunakan teknologi akses belajar adab dan akhlak menjadi lebih luas. Kita jadi bisa belajar dari perangai orang lain yang kita lihat di media sosial. Balajar dari berbagai bebagai cerita yang dipublikasikan di internet. Belajar dari cerita itu banyak sekali hikmanya. Sehingga kita bisa lebih memperbaiki diri. Bukan malah mencontohi sikap-sikap yang dianggap keren, padahal tidak keren sama sekali.
Mulai sekarang kita harus meningkatkan adab kita terhadap guru-guru kita apalagi kepada orang tua kita.
Baca Selengkapnya...

Kewajiban Mengimani Hari Akhir
Alhamdulillah, kembali lagi kita memuji Allah subhanahu wata’ala. Yang di mana Allah Subhanahu wata’ala memberikan kita begitu banyak kenikmatannya hingga pada hari ini kita masih diberikan waktu untuk bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada baginda kita yaitu nabiyullah Muhammad shallalahu alaihi wasallam, nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah seperti yang kita rasakan seperti saat ini.
Dalam Islam, iman kepada hari kiamat adalah salah satu dari enam rukun iman. Setiap Muslim wajib mempercayai bahwa akan datang suatu hari di mana seluruh kehidupan di dunia ini berakhir, dan manusia akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya.
Iman kepada hari kiamat bukan hanya sekadar percaya bahwa hari itu akan datang, tetapi juga meyakini segala peristiwa setelahnya, seperti kebangkitan, perhitungan amal (hisab), penimbangan amal (mizan), serta balasan berupa surga dan neraka.
1. Bukti Keimanan yang Sempurna
Mengimani hari kiamat adalah tanda keimanan yang benar dan sempurna. Seseorang tidak bisa disebut beriman kepada Allah jika ia tidak beriman kepada hari akhir.
Dalilnya terdapat dalam Al-Qur’an:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi.” (QS. Al-Baqarah: 177)
Ayat ini menegaskan bahwa iman kepada hari akhir merupakan bagian pokok dari keimanan seorang Muslim.
2. Mengingatkan Kita untuk Berbuat Baik
Keyakinan terhadap hari kiamat membuat seseorang lebih berhati-hati dalam setiap tindakan. Ia sadar bahwa semua amal perbuatannya akan dibalas oleh Allah Subhanahu Wata’ala di akhirat.
Dalil dari Al-Qur’an:
“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya pula).” (QS. Az-Zalzalah: 7–8)
Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada perbuatan sekecil apa pun yang luput dari pengawasan dan pembalasan Allah Subhanahu Wata’ala.
3. Menumbuhkan Rasa Takut dan Harapan
Iman kepada hari kiamat menumbuhkan dua hal penting dalam diri seorang Muslim: rasa takut (khauf) terhadap azab Allah, dan rasa harap terhadap rahmat-Nya. Dengan keseimbangan ini, hidup menjadi lebih terarah dan penuh kehati-hatian.
Dalilnya dalam Al-Qur’an:
“Barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110)
4. Menyadarkan Kita bahwa Dunia Bukan Segalanya
Mengimani hari kiamat membuat kita sadar bahwa dunia hanyalah tempat sementara. Kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Karena itu, seorang mukmin tidak akan berlebihan mencintai dunia, melainkan menjadikannya tempat untuk beramal saleh.
Dalilnya dalam Al-Qur’an:
“Dan kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Ali Imran: 185)
5. Hadis Tentang Iman kepada Hari Akhir
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim no. 8)
Hadis ini menjelaskan bahwa iman kepada hari kiamat merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim.
Kesimpulan
Mengimani hari kiamat bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan bagi hati seorang mukmin. Dengan keyakinan itu, kita akan selalu berbuat baik, menjauhi dosa, bersikap adil, serta tidak terpedaya oleh kehidupan dunia.
Hari kiamat pasti akan datang, dan setiap manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal atas amalnya. Maka dari itu, mari kita memperkuat iman, memperbanyak amal saleh, dan memohon kepada Allah agar termasuk golongan yang selamat di hari pembalasan kelak.
Baca Selengkapnya...

Kedudukan Ahlul Ilmi
Dalam kehidupan ini, setiap orang membutuhkan ilmu. Dengan ilmu, seseorang tahu mana yang benar dan salah, mana yang halal dan haram, mana jalan menuju ridha Allah dan mana jalan yang menjerumuskan ke murka-Nya. Karena itulah, Islam menempatkan orang-orang berilmu (Ahlul Ilmi) pada kedudukan yang sangat tinggi.
Mereka bukan hanya orang pintar dalam ucapan, tetapi juga orang yang memahami agama dan mengamalkannya dengan ikhlas.
Siapa Itu Ahlul Ilmi?
Secara bahasa, Ahlul Ilmi berarti orang-orang yang memiliki ilmu. Namun dalam Islam, maknanya lebih dalam: mereka adalah orang-orang yang memahami agama Allah Subhanahu Wata’ala, mengenal Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta mengamalkannya dengan penuh keikhlasan.
Mereka bukan hanya “tahu”, tapi juga takut kepada Allah, dan menjadikan ilmunya sebagai jalan untuk beribadah serta membimbing umat Islam.
Ciri-Ciri Ahlul Ilmi
1. Ikhlas dalam menuntut dan menyampaikan ilmu
Mereka menuntut dan menyampaikan ilmu bukan untuk dunia, jabatan, atau popularitas, melainkan karena Allah semata.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا، لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk mencari ridha Allah, namun ia mempelajarinya hanya untuk memperoleh keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mencium bau surga.” (HR. Abu Dawud no. 3664, Ibnu Majah no. 252, Ahmad no. 22439, dan lainnya)
2. Tawadhu’ (rendah hati) dan tidak sombong
Semakin tinggi ilmunya, semakin ia sadar akan kebesaran Allah dan keterbatasan dirinya
Ciri khas Ahlul Ilmi adalah tidak merendahkan orang lain dan tidak mencari popularitas
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَعِبَادُ الرَّحْمَـٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yangberjalan di bumi dengan rendah hati (penuh tawadhu’).” (QS. Al-Furqan: 63)
3. Berdalil dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
Ilmunya bersumber dari wahyu, bukan hawa nafsu atau opini pribadi
Mereka berpegang pada pemahaman para sahabat dan ulama salaf
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuantentangnya.” (QS. Al-Isra’: 36)
Adab terhadap Ahlul Ilmi
Karena kedudukannya yang tinggi, Islam mengajarkan agar kita menghormati para ulama. Beberapa adab yang perlu dijaga:
Datang ke majelis ilmu dengan hati yang ikhlas dan rendah hati.
Tidak meninggikan suara di hadapan guru.
Tidak mencela ulama atau menjelek-jelekkan mereka.
Mengamalkan ilmu yang diajarkan.
Menghormati ulama berarti menghormati agama, karena merekalah penjaga dan penyambung risalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Kisah Inspiratif Ulama Salaf
1.Kisah Imam Syafi’i
Imam Syafi’i rahimahullah dikenal dengan kecerdasannya yang luar biasa, namun beliau juga sangat rendah hati di hadapan gurunya.
Dikisahkan, setiap kali beliau membuka lembaran kitab di depan gurunya, Imam Malik, beliau melakukannya dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara.
Ketika ditanya mengapa, beliau menjawab:
“Aku tidak ingin suaraku mengganggu majelis ilmu, karena adab lebih tinggi daripada ilmu itu sendiri.”
Lihatlah, meskipun Imam Syafi’i memiliki kecerdasan yang luar biasa, beliau tetap menjaga adab kepada gurunya. Inilah salah satu sebab Allah memberkahi ilmunya hingga namanya harum sepanjang masa.
2.Kisah Imam Ahmad bin Hanbal
Imam Ahmad juga dikenal sebagai sosok yang sangat menghormati ilmu dan ulama. Beliau menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendengar satu hadits dari seorang guru. Kadang, beliau menempuh ratusan kilometer hanya untuk memastikan keaslian satu riwayat hadits.
Ketika ditanya, beliau menjawab:
“Tidak ada jalan menuju surga yang lebih indah daripada jalan ilmu.”
Kesungguhan dan keikhlasan para ulama salaf seperti Imam Ahmad inilah yang membuat ilmu mereka tetap hidup hingga hari ini.
Penutup
Ahlul Ilmi memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga dan menyebarkan ajaran Islam. Mereka adalah penerang di tengah kegelapan kebodohan, penuntun umat menuju hidayah, dan penjaga warisan para nabi.
Mari kita cintai ilmu, hormati ulama, dan berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang menuntut ilmu dengan ikhlas. Karena dengan ilmu, Allah Subhanahu Wata’ala akan meninggikan derajat kita di dunia dan di akhirat.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk di antara Ahlul Ilmi dan memberi keberkahan dalam setiap ilmu yang kita pelajari.
Baca Selengkapnya...
KEGIATAN
Sinergi untuk Kemajuan: PP VTHQ Malino Gelar Rapat Kerja Ke-5 Tahun 2025
Malino - PP Villa Tahfizh Himmatul Quran (VTHQ) Malino kembali menggelar Rapat Kerja (Raker) Ke-5 Tahun 2025, sebuah agenda strategis tahunan yang menjadi wadah evaluasi dan perencanaan program. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 6–7 Desember 2025, mulai pukul 08.00 WITA, dengan dihadiri oleh seluruh pembina VTHQ.
Raker dibuka secara resmi melalui sesi Pembukaan Rapat Kerja, yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dari semester sebelumnya. Melalui sesi ini, setiap bidang menyampaikan hasil capaian, kendala, dan evaluasi yang menjadi dasar penyusunan program pada periode berikutnya.
Selanjutnya, kegiatan berfokus pada pembahasan Rancangan Program Kerja Tahun 2025, yang dipresentasikan oleh seluruh bidang terkait. Bidang-bidang yang turut memaparkan meliputi:
Bidang Kurikulum, yang menyoroti pembaruan strategi pembelajaran dan penguatan tahfizh.
Bidang Umum dan Humas, yang memaparkan rencana penguatan citra lembaga serta pengelolaan fasilitas.
Bidang Kesiswaan, yang menekankan penataan pembinaan karakter dan kegiatan santri.
Bidang Infokom, yang menghadirkan inovasi digitalisasi pesantren dan penguatan media informasi.
Bidang Tata Usaha, yang membahas pengelolaan administrasi dan layanan data kelembagaan.
Rapat Kerja ke-5 ini menjadi momentum penting bagi PP VTHQ Malino untuk memperkuat sinkronisasi antarbidang, meningkatkan kualitas pengelolaan pesantren, serta memastikan arah program kerja tahun 2025 berjalan lebih terstruktur dan berorientasi pada kemajuan.
Kegiatan ditutup dengan rangkuman hasil musyawarah dan penetapan program kerja yang disepakati bersama, sebagai wujud komitmen seluruh pembina dalam mengemban amanah pendidikan, pembinaan, dan pelayanan santri secara maksimal.
Baca Selengkapnya...

Hari Santri 2025: Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia
Malino, 22 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Pondok Pesantren Villa Tahfizh Himmatul Qur’an Malino (VTHQ) menggelar rangkaian kegiatan meriah yang diawali dengan apel peringatan Hari Santri di Lapangan VTHQ, Rabu (22/10).
Apel dimulai pada pukul 07.30 WITA dan berlangsung dengan khidmat. Ustadz Hadi, S.H., M.Si. bertindak sebagai pembina apel, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga adab dan ilmu para santri sebagai penerus peradaban Islam dan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Hadi juga menyampaikan pesan khusus dari Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., Menteri Agama RI, yang berisi motivasi dan refleksi bagi seluruh santri di Indonesia.
“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawatlah tradisi pesantren, tapi juga peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. Barang siapa yang menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Maka tanamlah ilmu dengan sungguh-sungguh, jaga akhlak, hormati guru, kiai, dan cintai tanah air. Karena dari tangan para santrilah masa depan Indonesia akan ditulis. Marilah terus berjuang bersama untuk mengawal Indonesia yang merdeka ini menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban,” demikian pesan Prof. Nasaruddin yang dibacakan Ustadz Hadi.
Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan lomba memasak antar santri yang mengusung tema yang menarik, yaitu “Makan Malam di Musim Dingin, yang diikuti oleh perwakilan setiap kelas. Lomba tersebut menjadi ajang kebersamaan dan kreativitas, di mana para santri menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah bahan sederhana menjadi hidangan lezat dan menarik
Sebagai penutup, para santri menampilkan beragam penampilan menarik, mulai dari nasyid, drama islami. Penampilan tersebut menjadi bentuk ekspresi rasa syukur dan bangga para santri dalam menyemarakkan Hari Santri Nasional tahun ini.
Baca Selengkapnya...

OSIS Santri VTHQ Gelar Tabligh Akbar Bertema Membangun Peradaban Bangsa
MALINO (18/10) – Jamaah dari berbagai kalangan memadati Masjid Besar Baitussalam Malino pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025, untuk mengikuti kegiatan akbar bertajuk "Menjaga Adab dan Iman, Membangun Peradaban Bangsa di Era Digital." Acara ini merupakan Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh OSIS Santri Villa Tahfizh Himmatul Quran Malino bekerja sama dengan DPC Wahdah Islamiyah Tinggimoncong dan Pengurus Masjid Baitussalam Malino.
Kegiatan yang terbuka untuk umum dan dimulai sejak pukul 08.00 WITA hingga selesai ini menghadirkan pemateri tunggal, Ust. Dr. Askar Yaman, S.Pd., M.Pd., seorang akademisi dari STINTEK Balik Diwa, Doktor alumnus UIN Alauddin, sekaligus Pembina LPPAR Makassar. Dalam materinya, beliau menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai adab dan keimanan di tengah derasnya arus informasi dan tantangan moral yang dibawa oleh era digital. Ustaz Askar Yaman menyampaikan bahwa adab dan iman adalah fondasi utama dalam membentuk karakter individu yang kuat dan masyarakat yang beradab.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap materi yang disampaikan, mengingat tema tersebut sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Pihak penyelenggara, OSIS Santri Villa Tahfizh Himmatul Quran Malino, berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang bagaimana menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan nilai-nilai agama.
Tabligh Akbar ini berjalan sukses dan lancar, ditutup dengan doa bersama yang diharapkan dapat semakin memperkuat keimanan dan kepedulian sosial umat di kawasan Tinggimoncong dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya...
Program Unggulan
Simaan Akbar
Study Club
Daurah Takhassus
Bakti Sosial
Simaan Pekanan
Tarbiyah
Safari Ramadhan
Porsani
Ekstrakulikuler
Rihlah Akbar
Musabaqah Hifzhil Quran
Konsultasi Syariah
GALERY KEGIATAN
INFORMASI PESERTA DIDIK
SMP: 149 Orang
SMA: 89 Orang
ALUMNI: 189 Orang
APA KATA MEREKA ?

Tokoh Internasional
Villa tahfizh Himmatul Qur'an Malino merupakan pondok tahfizh yang sangat indah dan sejuk serta mempunyai manhaj yang baik, bahkan orang Malaysia pun saya sarankan untuk bisa menempuh pendidikan di tempat ini.
Prof. Dato' Arif Perkasa Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin
(Mufti Perlish - Malaysia)

Orang Tua Santri
Pondok tahfizh yang berada di pegunungan dengan udara yang sejuk tentunya menunjang para santri dalam menunjang aktivitas belajar, menghafal, serta berolahraga. Selain itu, metode pembelajaran yang sudah sangat baik, dimana telah dipadukan dengan kegiatan ekskul sehingga santri juga dapat menyalurkan potensi dan bakatnya. Pendampingan dan komunikasi yang diterapkan juga sangat baik.
H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H.
(Bupati Maros - Orang tua santri VTHQ)

Alumni VTHQ
Saya belajar banyak tentang agama, karakter, dan menghormati perbedaan. Di VTHQ kami belajar bersama, saling mendukung, dan membentuk ikatan persaudaraan yang erat sesama santri walaupun dari daerah yang berbeda beda.
Imam Manggarai Samman
(Alumni VTHQ Tahun 2020)

MARI BERGABUNG BERSAMA KAMI DEMI MEWUJUDKAN GENERASI QUR'ANI PENERUS AGAMA DAN BANGSA
Assalamu'alaikum sahabat Qur'an...
Villa Tahfizh Himmatul Quran Malino kembali membuka Seleksi Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2026/2027 untuk jenjang Wustha (SMP) dan SMA.