Berbekal Sebelum Ramadhan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْد
Alhamdulillah, kembali lagi kita memuji Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan kita begitu banyak rahmat dan kenikmatannya. Sehingga sampai hari ini kita masih bisa merasakan kenikmatan itu tersebut. Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada baginda nabi Muhammad shalllallahu alaihi wasallam, nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah seperti saat ini yang kita rasakan.
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang begitu mulia, karena di dalamnya terdapat begitu banyak keutamaan tertentu seperti: Bulan yang penuh berkah, bulan yang diwajibkan berpuasa, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, malam lailatul qadar, menghapus dosa kita yang telah lalu maupun yang sekarang, dan salah satu waktu yang terijabahnya doa.
Akan tetapi harus ada beberapa persiapan sebelum memasuki bulan suci tersebut, kerena para sahabat dan ulama-ulama terdahulu banyak mempersiapkan bekal-bekal tertentu sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Mari kita bahas apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan? untuk mengetahuinya mari kita Simak materi berikut ini:
1. Mengetahui Pentingnya Ramadhan
Ada banyak hadist nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan ayat-ayat Al-Qur’an yang menegaskan penting bulan suci Ramadhan dalam islam. Seperti dalam ayat dibawah ini:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)
2. Membayar Hutang Puasa
Sebelum memasuki bulan ramadhan, penting untuk kita menyelesaikan hutang puasa kita yang mungkin kita miliki pada tahun-tahun sebelumnya, dengan membayar hutang puasa, kita dapat memasuki bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan fokus dalam ibadah. Dan apabila seseorang tidak bisa melunasi hutang tersebut, maka Allah subhanahu wata’ala membolehkan melunasinya dengan membayar fidyah. Allah ta’ala berfirman:
فَمَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَّرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ وَعَلَى الَّذِيۡنَ يُطِيۡقُوۡنَهٗ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِيۡنٍؕ فَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهٗ ؕ وَاَنۡ تَصُوۡمُوۡا خَيۡرٌ لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya: “Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mngetahui.” (Q.S. al-Baqarah: 184)
3. Tingkatkan Kualitas Ibadah
Meningkatkan kualitas ibadah sangat penting sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. dengan meningkatkan kualitas ibadah kita, kita akan merasa lebih siap untuk memasuki bulan suci tersebut. Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Artinya: “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (Q.S. al-Baqarah: 43)
4. Perbanyak Taubat
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah hamba yang paling banyak melakukan taubat, meskipun beliau adalah orang yang terjaga dari dosa. Terlebih lagi di bulan Ramadhan beliau sangat antusias bertobat. Karena di bulan Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk bertaubat dan meminta ampunan atas semua dosa-dosa kita yang telah kita perbuat. Allah Azza Wajalla berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Dan bertaubatlah kamu kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (Q.S. an-Nur: 31)
5. Saling Memaafkan Satu Sama Lain
Saling memaafkan juga merupakan langkah penting dalam menyambut bulan Ramadhan. Dengan saling memaafkan, kita dapat menciptakan suasana yang penuh kedamaian dan kasih sayang di antara satu sama lain.
يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِلَا
Artinnya: “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya.” (HR. Ahmad)
6. Menjaga Kesehatan Dan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat sangatlah penting agar kita dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar. Dengan menjaga kesehatan, kita akan lebih siap untuk beribadah secara optimal selama bulan Ramadhan. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah menghasung umatnya untuk menjaga kesehatan tubuh, sebagaimana yang beliau sabdakan,
فِي الْجَسَدِ السَّلِيمِ نَفْسٌ قَوِيَّةٌ
Artinya: “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” (HR. Bukhari)
7. Menyusun Target Dan Steretegi
Terakhir, merencanakan target dan strategi untuk mendapatkan pahala di bulan Ramadhan juga sangat penting. Dengan mengatur tujuan dan langkah-langkah yang jelas, diharapkan kita dapat lebih fokus dalam meraih keutamaan dan pahala di bulan yang penuh berkah ini. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu pekerjaan, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya.” (HR. al-Baihaqi)
8. Persiapkan Amal Shalih dalam Menyambut Ramadhan
Jika kita menginginkan kebebasan dari neraka di bulan Ramadhan, mengharapkan amal diterima, dan dosa-dosa dihapuskan, maka kita harus mempersiapkan bekal dengan sebaik-baiknya.
Penutup:
Dapat kita simpulkan bahwa, ada banyak hal-hal yang penting yang kita harus lakukan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Banyak yang harus kita lakukan untuk mengingat apa saja yang kita harus lakukan untuk memasuki bulan suci tersebut, seperti:
1. Persiapan Spiritual: Meningkatkan iman dan takwa dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan bertaubat. Memperbaiki niat untuk menjalankan ibadah puasa dengan tulus.
2. Persiapan Fisik: Menjaga kesehatan tubuh agar siap menjalani puasa dengan baik, termasuk menjaga pola makan, tidur yang cukup, dan berolahraga ringan.
3. Persiapan Mental: Menyusun mental yang sabar dan ikhlas dalam menjalani puasa, serta menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengurangi pahala puasa.
4. Persiapan Materi: Memastikan persediaan makanan untuk sahur dan buka puasa serta menyiapkan zakat dan sedekah untuk dibagikan kepada yang membutuhkan.
5. Persiapan Keluarga: Mengajak keluarga untuk beribadah bersama, merencanakan aktivitas Ramadhan, dan saling mendukung dalam menjalani ibadah puasa.
Dengan demikian kita akan melaksakan ibadah dengan sebaik mungkin, semoga kita dapat menyelesaikan ibadah kita dengan semaksimal mungkin di bulan suci Ramadhan nanti.
Aamiin yaa rabbal alamiin.
Rekomendasi :

Pembatal-Pembatal Shalat
Ditulis oleh Muh. Rafay Maher Rohail pada 2025-05-10
Alhamdulillah kembali lagi kita memuji kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah subhanahu wata’ala dialah satu-satunya tuhan yang patut kita sembah. Dialah tuan dari semua raja-raja dimuka bumi ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallahu alahi wasallam, dialah nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju terangnya zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Banyak umat muslim didunia ini yang masih kurang pemahamannya tentang apa-apa saja pembatal-pembatal shalat itu, tidak mengatahui apa-apa saja pembatalnya. Karena sahnya shalat itu sangat penting dalam kehidupan kita, bisa jadi shalat kita tidak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Sebab ketidak tahunya pembatal-pembatalnya, maka dari itu mari kita bahas apa-apa saja pembatal tersebut?
1. Apa saja yang membatalkan thaharah itu membatalkan sholat. Karena thaharah merupakan syarat sah sholat.
2. Tertawa dengan suara, yang dimaksud di sini tertawa terbahak-bahak, karena merupakan kesepakatan para ulama.
3. Berbicara dengan sengaja untuk selain masalah-masalah shalat,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ٢٣٨
Artinya:
“Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.”
4. Lewatnya wanita dewasa atau anjing hitam dan keledai ditempat area sujud, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَحْمَرِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَصْفَرِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ. (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Dzarr dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.’ Aku bertanya, ‘Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, ‘Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, ‘Anjing hitam itu setan‘.” (HR. Muslim)
5. Membuka aurat secara sengaja, karena menutup urat merupakan syarat sah shalat.
6. Membelakangi kiblat, karena membelakangi kiblat merupkan syarat sah shalat juga
7.Adanya Najis pada diri orang yang sholat, sementara itu dia mengetahuinya tapi dia tidak langsung membersihkannya.
8. Meninggalkan dengan sengaja rukun-rukun shalat atau salah satu syaratnya ( tanpa udzur )
9. Banyak melakukan gerakan yang bukan termasuk gerakan shalat tanpa udzur atau dalam keadaan darurat, seperti makan dan minum dengan sengaja.
10. Bersandar tanpa udzur yang syar’I, karena berdiri dalam sholat merupakan rukun sholat yang utama ( kecuali orang yang sakit karena dia memiliki udzur )
11. Menambah gerakan-gerakan yang sengaja dalam shalat seperti ruku dan sujud, karena yang demikian dapat merusak rukun shalat dan merupakan perbuatan yang bid’ah berdasarkan ijma’.
12. Tertib dan tidak membolak-balikan rukun-rukun sholat.
13. Salam sebelum waktunya dengan sengaja.
14. Mengubah makna dengan bacaan yang berbeda, yakni mengubah surah al-Fatihah karena dia merupakan rukun sholat.
Kesimpulan:
Shalat harus dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukunnya. Banyak hal yang bisa membatalkan shalat, seperti hilangnya wudhu, tertawa, berbicara sengaja, membuka aurat, membelakangi kiblat, ada najis, gerakan berlebihan, dan mengubah bacaan. Memahami pembatal sholat penting agar ibadah diterima Allah.
Semoga dengan artikel ini ibadah shalat kita semakin sempurna untuk diterima Allah subhana wata’ala dan pahalanya dilipatgandakan. Amin.