Ngapain Nyerah?

Dalam menjalani hidup kita pasti pernah merasakan kesedihan dan kegembiraan. Kita gembira ketika kita mendapatkan sesuatu sesuai dengan keinginan kita, begitupun sebaliknya. Pada saat kesedihan melanda kita, Kita pasti pernah merasa ingin menyerah saja, tidak usah menjalani ujian yang berat tersebut. Tapi kenapa kita diperintahkan agar tidak menyerah? Kenapa kita selalu diajarkan agar tidak menyerah? Apa gunanya kita terus melanjutkan perjalanan yang berat? Apa yang bisa kita dapatkan dari kehidupan yang pahit? Kenapa tidak menyerah saja?
Kenapa kita diperintahkan untuk tidak menyerah? Karena dalam perjuangan itu selalu ada pelajaran, baik itu pelajaran moral, hidup, dll. Kita harus percaya pada takdir Allah Ta’ala. Allah Ta’ala itu sangat menyayangi hamba-Nya. Allah Ta’ala tidak mungkin memberi hamba-Nya ujian yang melebihi kemampuannya. Allah Ta’ala pasti memiliki jalan yang terbaik untuk kita. Bukankah Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran surah Al Ankabut?
حَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?"
Dan surah Al-Baqarah Ayat 216:
وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُواْ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمۡۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Ta’ala mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Ingatlah ikhwah, Allah Ta’ala itu Maha Mengetahui yang lahir maupun batin, Yang telah lalu dan Yang akan datang, Allah Ta’ala Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah Ta’ala pasti tahu yang terbaik bagi kita, jalan yang mana yang terbaik kita jalani. Jadi, karena itulah kita diperintahkan untuk tidak menyerah sama sekali.
Kenapa kita terus diajarkan agar tidak menyerah? Karena kata menyerah adalah sumber kegagalan. Siapa yang mau gagal? Pasti tidak ada yang mendapatkan kegagalan. Semua orang menginginkan keberhasilan. Jadi, kita diajarkan agar tidak menyerah agar kita tidak mendapatkan kegagalan yang dapat membuat kita merasa putus asa.
Apa gunanya kita terus melanjutkan hidup yang terasa berat? Karena kalau kita menyerah begitu saja tidak akan membuat perubahan sedikitpun. Justru akan membuat kita menjadi tenggelam lebih dalam di dalam kegagalan.
Apa yang bisa kita dapatkan dari kehidupan yang pahit? kita bisa dapat pelajaran berharga dari kegagalan kita, dari dunia yang pahit. kita bisa belajar banyak dari dunia tersebut. Yang membuat kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sudah kita jalani.
Dan pasti kita pernah kepikiran “kenapa aku tidak menyerah saja?” sebenarnya kita tidak boleh berfikir demikian, kenapa? karena ketika kita berpikir demikian dapat membuat kita menjadi malas melakukan aktivitas, kita selalu overthinking sebelum melakukan sesuatu.
Jadi, ngapain kita menyerah? Padahal Allah Ta’ala tidak akan menyiksa hamba-Nya di dunia, Allah Ta’ala hanya memberikan ujian yang sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Allah Ta’ala tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan hamba-Nya. Ingatlah, bahwa Allah Ta’ala itu maha penyayang dan Maha Mngetahui segala sesuatu. Allah Ta’ala pasti akan memberi kita kenikmatan yang melimpah setelah Allah Ta’ala menguji kita. Ingatlah, Allah Ta’ala telah berfirman dalam surah Al-Insyirah:
فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ۙ ٥ اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
Artinya:
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.(5) sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”(6)
Inti dari surah ini adalah penegasan janji Allah Ta’ala: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".
Makna ini ditegaskan dua kali untuk memberi keyakinan bahwa setiap tantangan akan diikuti dengan jalan keluar dan solusi, seperti janji Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu anhu bahwa satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan dua kelapangan.
Penutup
Nah, apalagi yang kita tunggu? Untuk apa kita menyerah? Tidak ada gunanya kan? Mulai dari sekarang kita harus terus berjuang. Kita tidak boleh berhenti di tengah jalan. Bisa jadi kita sudah sangat dekat dengan garis finish, yang di mana kenikmatan sudah menunggu kita di sana.
Rekomendasi :

Pembatal-Pembatal Shalat
Ditulis oleh Muh. Rafay Maher Rohail pada 2025-05-10
Alhamdulillah kembali lagi kita memuji kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah subhanahu wata’ala dialah satu-satunya tuhan yang patut kita sembah. Dialah tuan dari semua raja-raja dimuka bumi ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallahu alahi wasallam, dialah nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju terangnya zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Banyak umat muslim didunia ini yang masih kurang pemahamannya tentang apa-apa saja pembatal-pembatal shalat itu, tidak mengatahui apa-apa saja pembatalnya. Karena sahnya shalat itu sangat penting dalam kehidupan kita, bisa jadi shalat kita tidak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Sebab ketidak tahunya pembatal-pembatalnya, maka dari itu mari kita bahas apa-apa saja pembatal tersebut?
1. Apa saja yang membatalkan thaharah itu membatalkan sholat. Karena thaharah merupakan syarat sah sholat.
2. Tertawa dengan suara, yang dimaksud di sini tertawa terbahak-bahak, karena merupakan kesepakatan para ulama.
3. Berbicara dengan sengaja untuk selain masalah-masalah shalat,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ٢٣٨
Artinya:
“Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.”
4. Lewatnya wanita dewasa atau anjing hitam dan keledai ditempat area sujud, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَحْمَرِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَصْفَرِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ. (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Dzarr dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.’ Aku bertanya, ‘Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, ‘Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, ‘Anjing hitam itu setan‘.” (HR. Muslim)
5. Membuka aurat secara sengaja, karena menutup urat merupakan syarat sah shalat.
6. Membelakangi kiblat, karena membelakangi kiblat merupkan syarat sah shalat juga
7.Adanya Najis pada diri orang yang sholat, sementara itu dia mengetahuinya tapi dia tidak langsung membersihkannya.
8. Meninggalkan dengan sengaja rukun-rukun shalat atau salah satu syaratnya ( tanpa udzur )
9. Banyak melakukan gerakan yang bukan termasuk gerakan shalat tanpa udzur atau dalam keadaan darurat, seperti makan dan minum dengan sengaja.
10. Bersandar tanpa udzur yang syar’I, karena berdiri dalam sholat merupakan rukun sholat yang utama ( kecuali orang yang sakit karena dia memiliki udzur )
11. Menambah gerakan-gerakan yang sengaja dalam shalat seperti ruku dan sujud, karena yang demikian dapat merusak rukun shalat dan merupakan perbuatan yang bid’ah berdasarkan ijma’.
12. Tertib dan tidak membolak-balikan rukun-rukun sholat.
13. Salam sebelum waktunya dengan sengaja.
14. Mengubah makna dengan bacaan yang berbeda, yakni mengubah surah al-Fatihah karena dia merupakan rukun sholat.
Kesimpulan:
Shalat harus dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukunnya. Banyak hal yang bisa membatalkan shalat, seperti hilangnya wudhu, tertawa, berbicara sengaja, membuka aurat, membelakangi kiblat, ada najis, gerakan berlebihan, dan mengubah bacaan. Memahami pembatal sholat penting agar ibadah diterima Allah.
Semoga dengan artikel ini ibadah shalat kita semakin sempurna untuk diterima Allah subhana wata’ala dan pahalanya dilipatgandakan. Amin.