Tanda Seorang Mukmin Sejati

Keimanan adalah salah satu nikmat yang paling besar yang Allah berikan kepada kita. Namun, iman bukan sekedar ucapan yang keluar dari mulut. Melainkan pengakuan yang terpancar dari hati yang disertai dengan pembuktian melalui amalan. Allah Ta’ala menegaskan dalam Al-quran:
قَالَتِ ٱلْأَعْرَابُ ءَامَنَّاۖ قُل لَّمْ تُؤْمِنُواْ وَلَٰكِن قُولُوٓاْ أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ ٱلْإِيمَٰنُ فِي قُلُوبِكُمۡ
Artinya:
"Orang-orang Arab Badui berkata, ‘Kami telah beriman.’ Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu.’” (QS. Al-Hujurat: 14)
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa keimanan itu yang menggerakkan hati, lisan dan anggota tubuh yang lain. lalu, apa saja tanda-tanda dari seorang mukmin sejati?
Berikut tanda-tanda dari seorang mukmin sejati;
Bukan hanya hati, tapi tubuh juga tunduk hanya kepada Allah.
Seorang mukmin sejati menerima takdir dengan lapang dada. Baik itu dalam bentuk nikmat maupun ujian. Mereka tidak mungkin sombong ketika diberi kenikmatan. Dan tidak akan menyerah jika tertimpa musibah.
Tidak pernah meninggalkan shalat dan selalu melaksanakannya tepat waktu
Shalat itu bukan hanya kewajiban, tapi juga kebutuhan secara rohani. Orang mukmin sejati itu melaksakan shalat tepat pada waktunya, dan tidak menunda-nundanya walau sedetikpun. Dan melaksanakannya dengan penuh kekhusyuan.
Selalu jujur dan amanah walaupun pahit.
Kejujuran adalah ciri khas mukmin sejati. Dan kedustaan adalah salah satu tanda kemunafikan. Jadi, seorang mukmin sejati tidak mungkin pernah berbohong walaupun itu terasa pahit.
Mencintai sesama muslim bagaikan saudara sedarah.
Seorang mukmin sejati pasti mencintai saudaranya ketimbang dirinya sendiri. Mereka bagaikan satu tubuh, yang di mana jika bagian tubuh yang satu merasa sakit, maka yang lain pula merasakan hal yang sama.
Takut kepada Allah dan hari akhir
Takut yang dimaksud bukan takut yang membuat kita lari terbirit-birit. Tapi arti takut disini diartikan sebagai rasa hormat dan segan uang membuat seorang hamba takut melakukan hal yang tidak disukainya.
Penutup:
Menjadi seorang mukmin sejati adalah tugas kita seumur hidup. Iman kita naik-turun terus-menerus. Sehingga kita harus menambah ilmu kita dan terus memperbarui iman kita dengan beramal saleh. Semoga kita tergolong hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman kepadanya. Hingga kelak kita akan mendapat kebahagiaan dunia dan kemerdekaan sejati di akhirat.
Rekomendasi :

Pembatal-Pembatal Shalat
Ditulis oleh Muh. Rafay Maher Rohail pada 2025-05-10
Alhamdulillah kembali lagi kita memuji kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah subhanahu wata’ala dialah satu-satunya tuhan yang patut kita sembah. Dialah tuan dari semua raja-raja dimuka bumi ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallahu alahi wasallam, dialah nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju terangnya zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Banyak umat muslim didunia ini yang masih kurang pemahamannya tentang apa-apa saja pembatal-pembatal shalat itu, tidak mengatahui apa-apa saja pembatalnya. Karena sahnya shalat itu sangat penting dalam kehidupan kita, bisa jadi shalat kita tidak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Sebab ketidak tahunya pembatal-pembatalnya, maka dari itu mari kita bahas apa-apa saja pembatal tersebut?
1. Apa saja yang membatalkan thaharah itu membatalkan sholat. Karena thaharah merupakan syarat sah sholat.
2. Tertawa dengan suara, yang dimaksud di sini tertawa terbahak-bahak, karena merupakan kesepakatan para ulama.
3. Berbicara dengan sengaja untuk selain masalah-masalah shalat,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ٢٣٨
Artinya:
“Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.”
4. Lewatnya wanita dewasa atau anjing hitam dan keledai ditempat area sujud, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَحْمَرِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَصْفَرِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ. (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Dzarr dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.’ Aku bertanya, ‘Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, ‘Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, ‘Anjing hitam itu setan‘.” (HR. Muslim)
5. Membuka aurat secara sengaja, karena menutup urat merupakan syarat sah shalat.
6. Membelakangi kiblat, karena membelakangi kiblat merupkan syarat sah shalat juga
7.Adanya Najis pada diri orang yang sholat, sementara itu dia mengetahuinya tapi dia tidak langsung membersihkannya.
8. Meninggalkan dengan sengaja rukun-rukun shalat atau salah satu syaratnya ( tanpa udzur )
9. Banyak melakukan gerakan yang bukan termasuk gerakan shalat tanpa udzur atau dalam keadaan darurat, seperti makan dan minum dengan sengaja.
10. Bersandar tanpa udzur yang syar’I, karena berdiri dalam sholat merupakan rukun sholat yang utama ( kecuali orang yang sakit karena dia memiliki udzur )
11. Menambah gerakan-gerakan yang sengaja dalam shalat seperti ruku dan sujud, karena yang demikian dapat merusak rukun shalat dan merupakan perbuatan yang bid’ah berdasarkan ijma’.
12. Tertib dan tidak membolak-balikan rukun-rukun sholat.
13. Salam sebelum waktunya dengan sengaja.
14. Mengubah makna dengan bacaan yang berbeda, yakni mengubah surah al-Fatihah karena dia merupakan rukun sholat.
Kesimpulan:
Shalat harus dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukunnya. Banyak hal yang bisa membatalkan shalat, seperti hilangnya wudhu, tertawa, berbicara sengaja, membuka aurat, membelakangi kiblat, ada najis, gerakan berlebihan, dan mengubah bacaan. Memahami pembatal sholat penting agar ibadah diterima Allah.
Semoga dengan artikel ini ibadah shalat kita semakin sempurna untuk diterima Allah subhana wata’ala dan pahalanya dilipatgandakan. Amin.