Penyebab Sulit Menghafal

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Rabb semesta alam yang telah menciptakan bumi dan langit dan segala yang ada di alam semesta ini. Shalawat serta salam tak lupa kita kirimkan kepada nabi kita nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam.
Menghafal al-Qur’an sudah menjadi kebiasaan bagi kita yang memegang gelar penuntut ilmu. Akan tetapi, pasti kita telah banyak merasakan bagaimana susahnya dalam menghafal al-Qur’an. Iya kan? Tentu saja, menghafal al-Quran memang memerlukan kefokusan serta ketekunan yang ekstra. Oleh karena itu, kami akan sedikit memberitahu kenapa kita bisa susah dalam menghafalnya.
Berikut faktor-faktor yang membuat kita susah dalam menghafal:
Yang pertama: Niat Yang Ditujukan Bukan Karena Allah.
Niat adalah sesuatu yang harus paling diutamakan sebelum beramal. Apalagi dalam menghafal, perlu niat yang ditujukan kepada Allah subhana wata’ala. Tanpa niat yang baik, kita akan mengalami kesusahan dalam menghafal al-Qur’an karena bisa jadi Allah Ta’ala belum ridha atas usaha kita.
Oleh karena itu, kita harus memperbaiki kembali niat kita dalam mengahafalkan a-Qur’an.
Yang kedua: Tidak Menjadikan Al-Qur’an Sebagai Prioritas.
Al-Qur’an adalah pedoman yang terbaik bagi kita semua sebagai kaum muslimin. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita memprioritaskan al-Qur’an sebagai tujuan utama dari hidup kita. Tanpa memprioritaskan a-Qur’an, perhatian kita akan mudah teralih ke tujuan yang lain yang lebih menuju ke kehidupan dunia yang fana.
Marilah kita memprioritaskan al-Qur’an, karena al-Qur’an adalah sebaik-baik pedoman.
Yang ketiga: Kita Kurang Yakin Akan Kemampuan Yang Tertanam Dalam Diri Kita.
Sebagai penghafal al-Qur’an, kita harus yakin terhadap kemampuan kita. Kemampuan itu pasti tertanam dalam diri kita, jangan terlalu terpengaruh dengan kemampuan orang lain. Mereka juga memiliki batas kemampuan masing-masing. Bangkitkanlah kemampuan itu dengan tidak terlalu terpengaruh dengan kemampuan orang lain. Yakinlah pada diri kalian sendiri bahwa kalian pasti bisa menghafalnya.
Yang keempat: Akibat Dosa dan Maksiat
Yang terakhir adalah akibat dosa dan maksiat sendiri yang telah dilakukan, bisa menjadi efek sulitnya menghafal al-Qur'an. Sebagaimana kisah Imam Syafi'i yang telah ma'ruf di kalangan kita. Di mana kala itu Imam Syafi'i mengadukan kepada Gurunya Waki' terkait hafalannya yang jelek. Padahal beliau seorang penuntut ilmu yang begitu kuat hafalannya, namun mengapa di pertengahan proses hafalan beliau ada waktu yang begitu berat. Imam Syafi'i mengisahkan,
“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190).
Penutup
Dengan melakukan cara tersebut, kalian akan merasakan bagaimana rasanya menghafal al-Qur’an tanpa merasa kesusahan. Dan ingatlah, bahwa penyebab terbesar kita susah menghafal itu adalah dosa-dosa yang kita miliki, baik besar maupun kecil.
Semoga Allah Ta’ala selalu memudahkan kita dalam urusan apapun, dan semoga Allah Ta’ala selalu meluruskan niat kita di jalannya yang lurus.
Amiin yaa rabbal alamiin
Rekomendasi :

Pembatal-Pembatal Shalat
Ditulis oleh Muh. Rafay Maher Rohail pada 2025-05-10
Alhamdulillah kembali lagi kita memuji kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah subhanahu wata’ala dialah satu-satunya tuhan yang patut kita sembah. Dialah tuan dari semua raja-raja dimuka bumi ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallahu alahi wasallam, dialah nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju terangnya zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Banyak umat muslim didunia ini yang masih kurang pemahamannya tentang apa-apa saja pembatal-pembatal shalat itu, tidak mengatahui apa-apa saja pembatalnya. Karena sahnya shalat itu sangat penting dalam kehidupan kita, bisa jadi shalat kita tidak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Sebab ketidak tahunya pembatal-pembatalnya, maka dari itu mari kita bahas apa-apa saja pembatal tersebut?
1. Apa saja yang membatalkan thaharah itu membatalkan sholat. Karena thaharah merupakan syarat sah sholat.
2. Tertawa dengan suara, yang dimaksud di sini tertawa terbahak-bahak, karena merupakan kesepakatan para ulama.
3. Berbicara dengan sengaja untuk selain masalah-masalah shalat,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ٢٣٨
Artinya:
“Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.”
4. Lewatnya wanita dewasa atau anjing hitam dan keledai ditempat area sujud, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَحْمَرِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَصْفَرِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ. (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Dzarr dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.’ Aku bertanya, ‘Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, ‘Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, ‘Anjing hitam itu setan‘.” (HR. Muslim)
5. Membuka aurat secara sengaja, karena menutup urat merupakan syarat sah shalat.
6. Membelakangi kiblat, karena membelakangi kiblat merupkan syarat sah shalat juga
7.Adanya Najis pada diri orang yang sholat, sementara itu dia mengetahuinya tapi dia tidak langsung membersihkannya.
8. Meninggalkan dengan sengaja rukun-rukun shalat atau salah satu syaratnya ( tanpa udzur )
9. Banyak melakukan gerakan yang bukan termasuk gerakan shalat tanpa udzur atau dalam keadaan darurat, seperti makan dan minum dengan sengaja.
10. Bersandar tanpa udzur yang syar’I, karena berdiri dalam sholat merupakan rukun sholat yang utama ( kecuali orang yang sakit karena dia memiliki udzur )
11. Menambah gerakan-gerakan yang sengaja dalam shalat seperti ruku dan sujud, karena yang demikian dapat merusak rukun shalat dan merupakan perbuatan yang bid’ah berdasarkan ijma’.
12. Tertib dan tidak membolak-balikan rukun-rukun sholat.
13. Salam sebelum waktunya dengan sengaja.
14. Mengubah makna dengan bacaan yang berbeda, yakni mengubah surah al-Fatihah karena dia merupakan rukun sholat.
Kesimpulan:
Shalat harus dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukunnya. Banyak hal yang bisa membatalkan shalat, seperti hilangnya wudhu, tertawa, berbicara sengaja, membuka aurat, membelakangi kiblat, ada najis, gerakan berlebihan, dan mengubah bacaan. Memahami pembatal sholat penting agar ibadah diterima Allah.
Semoga dengan artikel ini ibadah shalat kita semakin sempurna untuk diterima Allah subhana wata’ala dan pahalanya dilipatgandakan. Amin.