Mengimani Adanya Surga & Neraka

Bismillah…
Puji syukur hanyalah milik Allah Ta’ala semata, yang telah menciptakan surga untuk orang – orang yang bertakwa sebagai balasan terhadap kebaikan yang telah mereka lakukan, dan yang telah menciptakan neraka sebagai siksaan bagi orang – orang kafir dikarenakan mereka menyelisihi perintah Allah Ta’ala.
Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada suri tauladan umat muslim, yakni Rasulullah ﷺ, nabi terakhir sekaligus nabi terbaik yang telah mengajarkan kepada manusia akhlak yang baik.
Setiap awalan pasti ada akhiran, dan kematian bukanlah akhir dari segalanya. Selepas kematian terdapat tempat kembali yang di mana kita akan kekal di dalamnya. Pada akhirnya kita akan berakhir di antara dua pilihan, entah itu surga dengan segala kenikmatannnya, ataukah neraka dengan segala siksaannya.
Di manakah kita akan berlabuh? Apakah kita akan masuk surga yang kaya akan nikmat? Ataukah kita akan masuk neraka dengan siksaan selamanya? Semuanya tergantung pada diri kita sendiri. Jika kita ingin memasuki surga, maka kita harus melaksanakan setiap perintah Allah Ta’ala dan menjauhi segala larangannya. Adapun jika engkau ingin bersantai-santai saja dengan menikmati segala kesenangan dunia, maka silahkan saja, neraka senantiasa siap menunggumu.
Terus muncul lagi pertanyaan, “emangnya surga dan neraka beneran ada?”, maka jawabannya tentu saja ada. Bahkan ada banyak sekali dalil dari al-Qur’an maupun As-Sunnah yang menceritakan tentang adanya surga dan neraka beserta kesenangan dan kengeriannya.
Maka sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim untuk mengimani keberadaannya dan meyakininya tanpa keraguan sedikitpun.
Agar dapat mengimaninya dengan lebih maksimal, maka mari mengenal keduanya lebih jauh.
Apa itu Surga?
Surga merupakan tempat kembali bagi orang-orang yang beriman yang di mana tempat tersebut penuh dengan kenikmatan. Bahkan kenikmatan surga tidak dapat dibayangkan oleh kita, sebagaimana dalam hadits qudsi disebutkan:
“Aku menyiapkan untuk hamba-hambaku yang shaleh (surga) yang tidak pernah diilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati.” (HR. Bukhari: no.7418)
Namun ada beberapa Gambaran yang pernah disebutkan oleh rasululullah mengenai kenikmatan surga, yaitu:
Dari Abu Musa Al Asy’ari dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam beliau bersabda,
“Sesungguhnya bagi orang-orang mukmin di dalam surga disediakan kemah yang terbuat dari mutiara yang besar dan berlubang, panjangnya 60 mil, di dalamnya tinggal keluarganya, di sekelilingnya tinggal pula orang mukmin lainnya namun mereka tidak saling melihat satu sama lain.”
Juga firman Allah Ta’ala dalam surah Muhammad ayat 15 yang artinya:
“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan mereka.”
Dan surga itu bertingkat-tingkat, diantara dalil yang menjelaskannya ialah,
“Sesungguhnya di dalam janah ada seratus tingkatan yang Allah siapkan untuk mujahidin di jalan Allah. Jarak antara dua tingkatan tersebut seperti antara langit dan bumi. Jika kalian meminta Allah, maka mintalah Firdaus, karena itulah janah bagian paling tengah dan paling tinggi.” (HR. Bukhari no. 2790)
Jika kita ditanya, “Kamu ingin masuk surga yang mana?”, maka tentu kita harus menjawab,”Saya ingin masuk surga Firdaus” karena Rasulullah ﷺ sendiri yang mengatakan “Jika kalian meminta Allah, maka mintalah Firdaus.”
Apa itu Neraka?
Adapun neraka, ia adalah kampung halaman bagi orang-orang yang berdosa dan menyekutukan Allah Ta’ala. Mereka yang menyelisihi perintah Allah Ta’ala akan kembali ke tempat yang penuh dengan siksaan dan azab. Dan itu bukan hanya satu hari atau dua hari, akan tetapi itu berlangsung selamanya dan tidak akan pernah berhenti.
وَعَدَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ هِيَ حَسْبُهُمْۚ وَلَعَنَهُمُ اللّٰهُۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌۙ ٦٨
“Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal.” (Qs: At-Taubah: 68)
Dan bahkan jika tubuh mereka hangus terbakar, maka akan pulih lagi,
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ…٥٦
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab.” (Qs. An-Nisa’: 56)
Dan juga makanan penghuni neraka sangat mengerikan,
اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوْمِۙ ٤٣طَعَامُ الْاَثِيْمِۛ ٤٤كَالْمُهْلِۛ يَغْلِيْ فِى الْبُطُوْنِۙ ٤٥كَغَلْيِ الْحَمِيْمِۗ ٤٦
“Sungguh pohon zaqqūm itu, makanan bagi orang yang banyak dosa. Seperti cairan tembaga yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (Qs. Ad-Dukhan: 43-46)
Begitulah, agar mereka merasakan azab yang sangat pedih.
Penutup
Marilah kita Bersama-sama memanfaatkan waktu yang kita miliki di dunia dengan sebaik-baiknya, agar kita dapat memasuki surga-Nya Allah subhanahu wata’ala tanpa perlu dicuci (agar hilang dosanya) di neraka atau bahkan abadi di dalamnya selamanya.
Dan kamu juga harus ingat akan satu hal, jangan terlena dengan kehidupan dunia yang sementara, sedangkan akhirat yang kekal abadi engkau biarkan begitu saja.
Sekian…
Rekomendasi :

Pembatal-Pembatal Shalat
Ditulis oleh Muh. Rafay Maher Rohail pada 2025-05-10
Alhamdulillah kembali lagi kita memuji kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah subhanahu wata’ala dialah satu-satunya tuhan yang patut kita sembah. Dialah tuan dari semua raja-raja dimuka bumi ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallahu alahi wasallam, dialah nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju terangnya zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Banyak umat muslim didunia ini yang masih kurang pemahamannya tentang apa-apa saja pembatal-pembatal shalat itu, tidak mengatahui apa-apa saja pembatalnya. Karena sahnya shalat itu sangat penting dalam kehidupan kita, bisa jadi shalat kita tidak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Sebab ketidak tahunya pembatal-pembatalnya, maka dari itu mari kita bahas apa-apa saja pembatal tersebut?
1. Apa saja yang membatalkan thaharah itu membatalkan sholat. Karena thaharah merupakan syarat sah sholat.
2. Tertawa dengan suara, yang dimaksud di sini tertawa terbahak-bahak, karena merupakan kesepakatan para ulama.
3. Berbicara dengan sengaja untuk selain masalah-masalah shalat,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ٢٣٨
Artinya:
“Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.”
4. Lewatnya wanita dewasa atau anjing hitam dan keledai ditempat area sujud, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَحْمَرِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَصْفَرِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ. (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Dzarr dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.’ Aku bertanya, ‘Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, ‘Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, ‘Anjing hitam itu setan‘.” (HR. Muslim)
5. Membuka aurat secara sengaja, karena menutup urat merupakan syarat sah shalat.
6. Membelakangi kiblat, karena membelakangi kiblat merupkan syarat sah shalat juga
7.Adanya Najis pada diri orang yang sholat, sementara itu dia mengetahuinya tapi dia tidak langsung membersihkannya.
8. Meninggalkan dengan sengaja rukun-rukun shalat atau salah satu syaratnya ( tanpa udzur )
9. Banyak melakukan gerakan yang bukan termasuk gerakan shalat tanpa udzur atau dalam keadaan darurat, seperti makan dan minum dengan sengaja.
10. Bersandar tanpa udzur yang syar’I, karena berdiri dalam sholat merupakan rukun sholat yang utama ( kecuali orang yang sakit karena dia memiliki udzur )
11. Menambah gerakan-gerakan yang sengaja dalam shalat seperti ruku dan sujud, karena yang demikian dapat merusak rukun shalat dan merupakan perbuatan yang bid’ah berdasarkan ijma’.
12. Tertib dan tidak membolak-balikan rukun-rukun sholat.
13. Salam sebelum waktunya dengan sengaja.
14. Mengubah makna dengan bacaan yang berbeda, yakni mengubah surah al-Fatihah karena dia merupakan rukun sholat.
Kesimpulan:
Shalat harus dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukunnya. Banyak hal yang bisa membatalkan shalat, seperti hilangnya wudhu, tertawa, berbicara sengaja, membuka aurat, membelakangi kiblat, ada najis, gerakan berlebihan, dan mengubah bacaan. Memahami pembatal sholat penting agar ibadah diterima Allah.
Semoga dengan artikel ini ibadah shalat kita semakin sempurna untuk diterima Allah subhana wata’ala dan pahalanya dilipatgandakan. Amin.