Ciri-ciri Lelaki Yang Dicintai Allah

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala yang telah menciptakan kita sebagai laki-laki yang menjadi para pemimpin. Yang dilebihkan kekuatannya di atas para wanita. Yang siap menjadi pemimpin pasukan, kota, kantor, keluarga, bahkan bisa memimpin diri sendiri.
Setiap lelaki ingin terlihat kuat di mata manusia, namun seberapa banyak yang benar-benar kuat di hadapan Allah? Orang-orang mungkin memuja fisik yang gagah, harta yang melimpah, atau jabatan yang tinggi. Tetapi Allah ﷻ memiliki ukuran berbeda. Ia mencintai hamba-Nya bukan karena rupa atau kekuasaan, melainkan karena iman, akhlak, dan amal yang tersembunyi di balik hati.
Lelaki yang dicintai Allah memiliki ciri khas yang khusus yang tidak dimiliki oleh lelaki selain para lelaki yang terpilih oleh Allah subhana wata’ala.
Berikut ciri-ciri para lelaki yang dicintai Allah Ta’ala:
1. Lelaki yang Bertakwa
Allah berfirman:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 4)
Takwa adalah fondasi utama yang menjadikan seorang lelaki mulia. Ia menjaga dirinya dari dosa, menunaikan kewajiban, dan takut melanggar larangan Allah. Lelaki bertakwa bukan hanya menjaga ibadah ritual, tetapi juga hati, ucapan, dan perbuatannya.
2. Lelaki yang Sabar
Kesabaran adalah tanda kekuatan iman. Allah ﷻ berfirman:
"Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (QS. Ali Imran: 146)
Dalam kehidupan, lelaki yang dicintai Allah adalah mereka yang tabah menghadapi ujian, tidak mudah goyah oleh cobaan, dan tetap teguh di jalan kebenaran meski kesulitan menimpanya.
3. Lelaki yang Bertaubat dan Mensucikan Diri
Allah ﷻ berfirman:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)
Seorang lelaki tidak selalu bebas dari kesalahan, namun ia akan dicintai Allah ketika segera bertaubat, menyesali dosa, dan menjaga kebersihan diri lahir maupun batin.
4. Lelaki yang Bertawakal
Keteguhan hati seorang lelaki diuji ketika ia menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha maksimal. Allah ﷻ berfirman:
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159)
Inilah sifat yang menjadikan seorang lelaki tenang, tidak mudah putus asa, dan selalu optimis menghadapi takdir.
5. Lelaki yang Berbuat Ihsan
Allah ﷻ berfirman:
"Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali Imran: 134)
Ihsan berarti berbuat baik kepada sesama dengan ikhlas, meskipun tidak ada yang melihat. Lelaki yang berbuat ihsan dicintai Allah karena kebaikannya menebar manfaat luas bagi keluarga, masyarakat, bahkan seluruh makhluk.
6. Lelaki yang Kuat dan Rendah Hati
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan." (HR. Muslim no. 2664)
Kekuatan yang dimaksud bukan hanya fisik, tetapi juga kekuatan iman, tekad, dan akhlak. Namun, meski kuat, ia tetap rendah hati. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya." (HR. Muslim no. 2588)
Penutup
Lelaki yang dicintai Allah ﷻ bukanlah yang tampak gagah semata, melainkan mereka yang bertakwa, sabar, tawakal, bertaubat, berbuat ihsan, kuat imannya, dan rendah hati. Inilah sosok lelaki sejati menurut pandangan Allah ﷻ. Setiap muslim hendaknya bercermin pada sifat-sifat ini, agar hidupnya dipenuhi berkah dan cintanya diraih di dunia hingga akhirat.
Rekomendasi :

Pembatal-Pembatal Shalat
Ditulis oleh Muh. Rafay Maher Rohail pada 2025-05-10
Alhamdulillah kembali lagi kita memuji kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Allah subhanahu wata’ala dialah satu-satunya tuhan yang patut kita sembah. Dialah tuan dari semua raja-raja dimuka bumi ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad Shallahu alahi wasallam, dialah nabi yang membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju terangnya zaman Islamiyah seperti sekarang ini.
Banyak umat muslim didunia ini yang masih kurang pemahamannya tentang apa-apa saja pembatal-pembatal shalat itu, tidak mengatahui apa-apa saja pembatalnya. Karena sahnya shalat itu sangat penting dalam kehidupan kita, bisa jadi shalat kita tidak diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala. Sebab ketidak tahunya pembatal-pembatalnya, maka dari itu mari kita bahas apa-apa saja pembatal tersebut?
1. Apa saja yang membatalkan thaharah itu membatalkan sholat. Karena thaharah merupakan syarat sah sholat.
2. Tertawa dengan suara, yang dimaksud di sini tertawa terbahak-bahak, karena merupakan kesepakatan para ulama.
3. Berbicara dengan sengaja untuk selain masalah-masalah shalat,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ٢٣٨
Artinya:
“Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.”
4. Lewatnya wanita dewasa atau anjing hitam dan keledai ditempat area sujud, Nabi Muhammad Shallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْحِمَارُ وَالْمَرْأَةُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا بَالُ الْكَلْبِ الْأَسْوَدِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَحْمَرِ مِنْ الْكَلْبِ الْأَصْفَرِ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ. (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Dzarr dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian hendak shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.’ Aku bertanya, ‘Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, ‘Aku pernah pula menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. sebagaimana kamu menanyakannya kepadaku, maka jawab beliau, ‘Anjing hitam itu setan‘.” (HR. Muslim)
5. Membuka aurat secara sengaja, karena menutup urat merupakan syarat sah shalat.
6. Membelakangi kiblat, karena membelakangi kiblat merupkan syarat sah shalat juga
7.Adanya Najis pada diri orang yang sholat, sementara itu dia mengetahuinya tapi dia tidak langsung membersihkannya.
8. Meninggalkan dengan sengaja rukun-rukun shalat atau salah satu syaratnya ( tanpa udzur )
9. Banyak melakukan gerakan yang bukan termasuk gerakan shalat tanpa udzur atau dalam keadaan darurat, seperti makan dan minum dengan sengaja.
10. Bersandar tanpa udzur yang syar’I, karena berdiri dalam sholat merupakan rukun sholat yang utama ( kecuali orang yang sakit karena dia memiliki udzur )
11. Menambah gerakan-gerakan yang sengaja dalam shalat seperti ruku dan sujud, karena yang demikian dapat merusak rukun shalat dan merupakan perbuatan yang bid’ah berdasarkan ijma’.
12. Tertib dan tidak membolak-balikan rukun-rukun sholat.
13. Salam sebelum waktunya dengan sengaja.
14. Mengubah makna dengan bacaan yang berbeda, yakni mengubah surah al-Fatihah karena dia merupakan rukun sholat.
Kesimpulan:
Shalat harus dilakukan dengan memenuhi syarat dan rukunnya. Banyak hal yang bisa membatalkan shalat, seperti hilangnya wudhu, tertawa, berbicara sengaja, membuka aurat, membelakangi kiblat, ada najis, gerakan berlebihan, dan mengubah bacaan. Memahami pembatal sholat penting agar ibadah diterima Allah.
Semoga dengan artikel ini ibadah shalat kita semakin sempurna untuk diterima Allah subhana wata’ala dan pahalanya dilipatgandakan. Amin.